Minggu, 21 Desember 2008

Pelajaran dari White-Beauty, Golden-Fish dan Black-Jack......

Siapapun yang membaca judul tulisan ini pastinya bertanya-tanya. Siapa sih White-Beauty, siapa juga yang namanya Golden-Fish ataupun Black-Jack. Dan pelajaran macam apa yang mereka ajarkan, ataupun kenapa penulis sampai mengambil topik ini.....dan masih banyak pertanyaan yang akan terngiang di pikiran pembaca artikel ini..(setidaknya, itulah yang diharapkan penulis....hahaha). Untuk itu, saya akan mengawali dengan penjalasan masing-masing nama tersebut. Here we go....

White-Beauty adalah nama dari camera digital pertama yang dimiliki penulis (dikatakan pertama karena penulis meyakini akan adanya kedua, ketiga, dan selanjutnya..). Diawali dari keinginan untuk memiliki camera digital hasil usaha sendiri yang notabene mulai terpikirkan sekitar 2-3 tahun yang lalu. Keinginan tersebut sempat mencapai puncaknya, namun apa boleh buat, saat itu kondisi kantong tidak bisa kompromi. Barulah akhir April 2008, camera itu mampu terbeli. Sebuah camera berwarna silver dengan merk Casio Exilim 8,1 Mpixel berhasil dipindahtempatkan dari etalase Apuraido ke sebuah kamar di sebuah Apartemen di bagian selatan kota Fukuoka. Tidak begitu ingat lagi, seberapa bahagianya penulis saat itu, yang pasti merasa puas dengan membelinya dari kantong sendiri.
Selanjutnya camera itu dinamai White-Beauty dan sejak saat itu, hampir setiap harinya sang camera menemani penulis di segala aktivitas. Total hampir 5 giga foto kegiatan di Fukuoka yang telah diabadikan oleh white-beauty. Hampir disetiap kesempatan, penulis tidak henti-hentinya mengabadikan event yang berlangsung disekitarnya....

Ok, selanjutnya adalah Golden-Fish yang ternyata juga nama dari sebuah camera. Hanya saja, Golden-Fish adalah camera jenis analog yang masih menggunakan film. Namun, kamera inilah yang menemani penulis dimasa-masa sulit, juga mengantarkan penulis sampai ke Fukuoka City. Begitu banyak roll film yang sudah dicetak dari camera ini. Kira-kira,tahun 2002 penulis memiliknya. Tidak terhitung berapa banyak suka, duka, tawa dan airmata atau moment lain yang terabadikan lewat Golden-Fish. Oya, kenapa dinamakan Golden-Fish, simple saja karena warna kamera bermerk Fuji ini emas alias golden. Sekuno apapun camera ini, penulis begitu menyukainya..

Setelah penjelasan panjang lebar diatas, tentu sekuel pertanyaannya adalah apa yang dimaksud pelajaran dari barang-barang diatas???
Jadi begini, baik White-Beauty maupun Golden-Fish mempunyai kesamaan keadaan, yaitu keduanya telah berpindahtangan. without say goodbye......
Prosesnya pun terjadi dalam waktu yang berdekatan. Kira-kira pertengahan November ini. Tidak terbayangkan betapa kacaunya pikiran penulis saat itu. Ada banyak file kenangan yang tertinggal dikeduanya. Seperti terjadi flashback dalam film-film yang sering kita tonton, kenangan dari awal membeli, menggunakan sampai saat-saat terakhir memiliki terputar kembali....so sad, sad sad situation. Marah, iya....Kesal, pastinya,...Sedih, tentu saja......namun, semua perasaan negatif itu mulai hilang dalam hitungan hari. Karena toh, sekesal apapun, semarah apapun atau sesedih apapun tidak akan membuat keduanya kembali...

Sebegitu banyaknya kenangan yang dialami bersama..... beraaaat rasanya. Tapi toh, kenangan itu semua telah tergambar dipikiran dan tertulis dalam hati penulis yang tidak mampu dihilangkan begitu saja...
Sempat terpikir, kenapa harus sedih, toh yang diambil hanya barang yang notabene bisa dibeli lagi, tidak terbayang betapa sedihnya jika nikmat kita diambil satu persatu oleh Alloh seperti tubuh kita, kesehatan kita, dan sebagainya. Bukankah tadinya kita terlahir tanpa membawa apapun, bahkan nantinya berpulang juga tanpa barang-barang kecuali selembar kain.

Saat itu yang terbersit dipikiran penulis adalah berharap agar pemiliknya yang baru mampu menggunakannya dengan baik. Mungkin mereka lebih membutuhkan camera-camera tersebut.

Untuk Black jack mungkin akan dibahas dalam tulisan selanjutnya, mengingat sebegitu dalamnya dampak dari kisah black-jack terhadap psikologis penulis.....Atau mungkin juga, tidak ditulis sama sekali.... shiranai kedo,...
Tulisan ini pun dibuat sebagai bentuk instropeksi bagi penulis, dan juga pengingat jika suatu saat mengalami kesedihan karena hal serupa untuk tidak berlama-lama bersedih, namun bersegera bangkit untuk terus berlari.... Rosma, Ganbatte ne!!!